Kamis, 28 April 2011

pencegahan infeksi nasokomial

    Pengertian Infeksi Nosokomial
    SCRUB Infeksi yang didapat penderita ketika penderita tersebut dirawat di rumah sakit yang bercirikan :
    · Tanda-tanda klinis infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya         setelah 3 x 24 jam sejak mulai perawatan.
    · Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak sedang masa inkubasi dari infeksi tersebut.
    · Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda-tanda klinis dari infeksi tersebut
    · Infeksi tersebut bukan sisa dari infeksi sebelumnya
    · Bila saat mulai dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda infeksi dan terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di rumah sakit yang sama pada waktu yang lalu, serta belum pernah dilaporkan sebagai infeksi nosokomial.
    Perkecualian :
    · Bila tanda-tanda infeksi sudah timbul pada masa kurang dari 3 x 24 jam sejak mulai perawatan, tergantung masa inkubasi dari masing-masing jenis infeksi.
    · Untuk penderita yang setelah keluar dari rumah sakit kemudian timbul tanda-tanda infeksi, baru dapat digolongkan sebagai infeksi nososkomial apabila infeksi tersebut dapat dibuktikan berasal dari rumah sakit.
    Tidak termasuk infeksi nosokomial yaitu keracunan makanan yang tidak disebabkan oleh produk bakteri.
    Bakteremia nosokomial
    Bakteremia yang terjadi setelah tindakan invasive (intrumentasi) yang dilakukan di rumah sakit. Antara lain :
    · Tranfusi darah/pemberian cairan parenteral
    · Pungsi lumbal
    · Pungsi sumsum tulang
    · Kateterisasi buli-buli/vena
    · Intubasi endotrakeal/ pemasangan respirator
    · Biopsy
    · Tindakan bedah
    · Endoskopi dll.
    Bakteremia baru terjadi sesudah penderita dirawat di rumah sakit selama 3 x 24 jam atau lebih
    Khusus untuk neonatus :
    · Bila didapat lebih dari 3 hari pada partus normal
    · Bila lebih dari 5 hari pada partus patologik
    · Bila didapat adanya port d’entree yang jelas, merahnya luka bekas infus, luka bekas tusukan jarum, luka bekas forsep, vakum dan lain-lain.
    Diagnosis bakteremia sebaiknya didasarkan atas data klinis dan data laboratorium
    Cara Mencegah Infeksi Nosokomial
    Dengan menggunakan standart,antara lain :
    Cuci Tangan
  • Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan terkontaminasi
  • Segera setelah melepas sarung tangan
  • Di antara sentuhan dengan pasien

    Sarung Tangan
  • Bila kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, dan bahan yang terkontaminasi
  • Bila kontak dengan selaput lendir dan kulit terluka
    Masker, Kaca Mata, Masker Muka
  • Mengantisipasi bila terkena, melindungi selaput lendir mata, hidung, dan mulut saat kontak dengan darah dan cairan tubuh
    Baju Pelindung
  • Lindungi kulit dari kontak dengan darah dan cairan tubuh
  • Cegah pakaian tercemar selama tindakan klinik yang dapat berkontak langsung dengan darah atau cairan tubuh
    Kain
  • Tangani kain tercemar, cegah dari sentuhan kulit/selaput lendir
  • Jangan melakukan prabilas kain yang tercemar di area perawatan pasien
    Peralatan Perawatan Pasien
  • Tangani peralatan yang tercemar dengan baik untuk mencegah kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir dan mencegah kontaminasi pada pakaian dan lingkungan
  • Cuci peralatan bekas pakai sebelum digunakan kembali
    Pembersihan Lingkungan
  • Perawatan rutin, pembersihan dan desinfeksi peralatan dan perlengkapan dalam ruang perawatan pasien
    Instrumen Tajam
  • Hindari memasang kembali penutup jarum bekas
  • Hindari melepas jarum bekas dari semprit habis pakai
  • Hindari membengkokkan, mematahkan atau memanipulasi jarum bekas dengan tangan
  • Masukkan instrument tajam ke dalam tempat yang tidak tembus tusukan
    Resusitasi Pasien
  • Usahakan gunakan kantong resusitasi atau alat ventilasi yang lain untuk menghindari kontak langsung mulut dalam resusitasi mulut ke mulut
    Penempatan Pasien
  • Tempatkan pasien yang mengontaminasi lingkungan dalam ruang pribadi / isolasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar